Senin, 17 Desember 2012

> BAB 4. GLOBALISASI




A. Globalisasi dan Proses Globalisasi 

1. Pengertian Globalisasi 

Kata globalisasi dipopulerkan oleh Theodore Lavitte pada tahun 1985. Istilah itu menunjukan pada sebuah proses tumbuhnya kesadaran global bahwa dunia adalah sebuah lingkungan yang terbangun secara utuh. 

Di Perancis, kata itu disebut dengan “Mondialisation”. Di Spanyol dan Amerika Serikat disebut “Globalizacion”. 

Globalisasi berasal dari kata globe dan ization. Globe diartikan sebagai bola bumi atau peta bumi yang bulat. KE.ta globe kemudian berubah menjadi global. Artinya, secara umum dan keseluruhan, secara bulat atau bersangkut paut mengenai dan meliputi seluruh dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi berasal dari kata "global" yang berarti meliputi seluruh dunia. 

a. Pengertian Secara Umum 

Secara umum, globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. 

b. Pengertian Menurut Para Ahli 

1) Emanuel Ritcher, Guru Besar ilmu politik Universitas Aachen, Jerman, berpendapat bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan yang menyatukan masyarakat, yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi, ke dalam sating ketergantungan dan persatuan dunia. 

3) Thomas L. Friedman, seorang jurnalis dan pengamat hubungan internasional dari Maryland, Amerika Serikat, berpendapat bahwa globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi, yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi, yaitu teknologi informasi yang telah menyatukan dunia. 

4) Ahmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. 

Dalam globalisasi ada 3 pengertian kunci yaitu deteritorialisasi, transnasionalisme, dan multilokal/translokal diungkapkan oleh Sindhunata, 2003. 

a. Deteritorialisasi: berarti batas-batas geografis ditiadakan atau dianggap tidak lagi berperan dan tidak lagi menentukan dalam perdagangan antar Negara. 

b. Transnasionalisme: berarti meniadakan batas-batas geografis seperti blok-blok karena pengaruh globalisasi perdagangan di jalankan oleh kekuatan organisasi transnasional yang berskala global. 

c. Multilokal dan translokal: berarti seperti yang dikatakan Roland dan Robert, globalisasi sekaligus mengenai lokasi sehingga memunculkan istilah glokalisasi yang artinya proses lokalisasi menuju bersifat local, globalisasi justru member kesempatan manusia di berbagai belahan dunia membuka horizon hidupnya seluas dunia. 

2. Ciri-Ciri Globalisasi 

a. Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu. 

b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat pertumbuhan perdagangan internasional. 

c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). 

d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya, pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, dan inf!asi regional. 

3. Faktor Pendorong Munculnya Globalisasi 

a. Berkembang PesatnyaTeknologi Komunikasi 

1) Barang-barang elektronik yang mendukung sumber informasi dan komunikasi 

2) Telepon genggam 

3) Berkembangnya alai transportasi baik di darat, laut, maupun udara. Munculnya kereta api tercepat di dunia merupakan bukti perkembangan teknologi di bidang transportasi di darat. 

b. Adanya Integrasi Ekonomi Dunia 

1) Kegiatan ekonomi mengarah pada perekonomian tanpa bobot (weightless economy), yaitu perekonomian yang produknya adalah informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media, seperti perangkat lunak komputer, produk media, hiburan dan jasa berbasis internet. 

2) Perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge economy). 

3) Banyak aspek ekonomi saat ini bekerja mealui jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara. 

Faktor-faktor yang turut memengaruhi proses globalisasi seperti berikut. 

a. Rasionalisasi. 
b. Efisiensi dan produktivitas. 
c. Keberanian bersaing, bertanggung jawab, dan keberanian menanggung risiko. 
d. Senantiasa meningkatkan pengetahuan. 
e. Patuh pada hukum. 
f. Kemandirian. 
g. Kemampuan melihat ke depan. 
h. Keterbukaan. 
i. Etos kerja. 
4. Proses Globalisasi 

Tiga pandangan mengenai proses globalisasi menurut Anthony Giddens (2001). 

a. Kaum Skeptis: bagi kaum skeptis globalisasi hanyalah omong kosong, menurut mereka globalisasi bukan sesuatu yang baru. Tingkat ketergantungan ekonomi yang terjadi sekarang ini sudah pernah terjadi pada masa lalu. Dalam pandangan mereka banyak Negara hanya memperoleh sedikit manfaat dari perdagangan luar negeri, lebih banyak berlangsung di tingkat regional. 

b. Kaum Hiperglobalis: menurut kaum hiperglobalis, proses globalisasi bukan omong kosong belaka melainkan sangat nyata. Manfaat dan dampaknya bisa dirasakan. Kini jauh lebih berkembang dan melintasi batas-batas Negara. 

c. Kaum transformative: kaum ini mengambil posisi tengah tatanan global mengalami transformasi atau perubahan tetapi masih banyak pola-pola lama yang bertahan. Menurut kaum transformative pemerintah dipaksa mengambil sikap yang lebih aktif dan terbuka terhadap model pemerintahan yang bisa menyesuaikan diri dengan globalisasi. 

B. Aspek-Aspek dan Dampak Globalisasi 

1. Aspek-Aspek Globalisasi 

a. Globalisasi Ekonomi 

    1) Globalisasi produksi. 
    2) Globalisasi pembiayaan. 
    2) Globalisasi tenaga kerja. 
    4) Globalisasi jaringan informasi. 
    5) Globalisasi perdagangan. 

b. Globalisasi Politik 

Globalisasi politik atau global politik adalah pergulatan global dalam mewujudkan kepentingan para aktor yang menjalankannya. Dalam proses ini negara mengalami berbagai masalah yang tidak bisa teratasi dengan kekuatan sendiri. Globalisasi telah menciptakan berbagai masalah dan kepentingan yang sifatnya global, intrastate, atau bahkan suprastate. 

Ada banyak aktor yang bermain dalam globalisasi politik. 

1) Negara-negara yang dipetakan secara dikotomis (pembagia•atas dua kelompok yang bertentangan). Misal: negara besar dan kecil, 
2) Organisasi-organisasi antarpemerintah (IGO atau Inter-Governmental Organizations). Misalnya, ASEAN, NATO, dan European Community. 
3) Perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinational Corporations (MNC) atau Transnational Corporations atau Global Firms. 
4) Organisasi internasional atau transnasional yang nonpemerintah (INGO, International Non-Governmental Organizations). Misalnya, Palang Merah Internasional, Workingmen's Association (Socialist International), dan International Women's League for Peace and Freedom. 
5) Organisasi-organisasi nonformal, rahasia, dan setengah rahasia. Misalnya, mafia, teroris, pembajak, penyelundup, preman global, tentara bayaran, dan hacker. komputer. 

c. Globalisasi Sosial Budaya 

Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad XX dengan berkemtangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. 

Perkembangan globalisasi kebudayaan dapat kita amati dari berbagai ciri berikut. 

1) Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. 
2) Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism) dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. 
3) Berkembangnya turisme dan pariwisata. 
4) Semakin banyak orang melakukan imigrasi dari suatu negara ke negara lain. 

>>Dampak positif dan negatif globalisasi di Indonesia

Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan negatif. 

Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.

a. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
b. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
c. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.
d. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.

Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut.

a. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.
b. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan social atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin semakin lebar.
c. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
d. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
e. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs pornografi di internet.
f. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).

Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa dan Negara 

1. Pengaruh Globalisai terhadap Kehidupan Bangsa dan Negara 

a. Pengaruh Globalisasi Teknologi 
Globalisasi di bidang teknologi dapat ditunjukkan di berbagai bidang komunikasi seperil televisi, radio, telepon, dan Internet. 

b. Pengaruh Globalisasi Budaya 
Perkembangan globalisasi yang terus berlangsung menimbulkan kontak budaya antarnegara. Hal ini didukung oleh kesadaran dad tiap-tiap negara yang beranggapan bahwa globalisasi akan menyebabkan terjadinya kontak budaya dengan dunia luar. 

c. Pengaruh Globalisasi Ekonomi 

Globalisasi di bidang ekonomi dapat mendorong terbentuknya perdagangan bebas. 

2. Pengaruh Positif Globalisasi terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Bangsa Indonesia 

a. Dilihat dari Aspek Globalisasi Politik 
Globalisasi politik menuntut setiap negara menjalankan pemerintahan secara terbuka dan demokratis. Sesuai tuntutan politik tersebut pemerintahan Indonesia dijalankan secara terbuka dan demokratis. 

b. Dilihat dari Aspek Globalisasi Ekonomi 
Globalisasi ekonomi ditandai dengan terbukanya pasar internasional. 

c. Dilihat dari Aspek Globallsasi Sosial Budaya 
Perkembangan ilmu dan teknologi, terutama di bidang komunikasi, transformasi, dan informasi, akan dapat merambah batas-batas wilayah, budaya, dan waktu. 

d. Dilihat dari Aspek Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 
Bangsa Indonesia masih tertinggal jauh dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju. 

e. Dilihat dari Aspek Globalisasi Bidang Mental 
Bumi Indonesia telah mengalami penjajahan begitu lamanya. 

f. Dilihat dari Aspek Ideologi 
Dalam aspek ideologi adalah akan semakin kuatnya pengaruh ideologi liberal mewamai perpolitikan negara berkembang yang ditandai oleh kapitalisme. 

3. Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Bangsa Indonesia 

a. Dari Aspek Globalisasi Ekonomi 
Globalisasi ekonomi mengakibatkan produk luar negeri (seperti Mc Donald's, Coca Cola, dan Pizza Hut) membanjiri Indonesia. Hal ini dapat menghilangkan rasa cinta bangsa Indonesia terhadap produk dalam negeri. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. 

b. Dari Aspek Ideologi dan Globalisasi Politik 
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kennakmuran. 

c. Dari Aspek Globalisasi Sosial Budaya 
Globalisasi sosial budaya selain mendatangkan keuntungan juga mendatangkan ancaman. Kita harus selalu mewaspadai segala bentuk ancaman. Bagaimanakah bentuk ancaman globalisasi sosial budaya? Dalam globalisasi sosial budaya, bentuk ancaman dapat berupa kemajuan teknologi yan¬tidak dapat dibendung. 

Contoh konkretnya sebagai berikut. 

1) Masyarakat kita, khususnya anak-anak muda, lupa terhadap identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya Barat, yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. 
2) Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin. Kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya terjadi karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. 
3) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian di antara warga. 

4. Kiat Menghadapi Globalisasi bagi Indonesia 

a. Di bidang politik, Indonesia harus melakukan proses demokrasi yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. 
b. Di bidang ekonomi, bangsa Indonesia perlu melaksanakan pasal 33 UUD 1945 dengan membangun kerja sama pelaku ekonomi yang terdiri atas badan usaha koperasi, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik swasta. 
c. Di bidang sosial budaya, bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan nilai-nilai dasar budaya bangsa sesuai dengan Pancasila dan meningkatkan kualitas SDM untuk mengejar ketertinggalan dengan negara maju. 

Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi 

1. Membangun Paradigma 

a. Mempertahankan Esensi (Nilai-Nilai) Nasionalisme Indonesia 
1) Nilai-nilai Pancasila. 
2) Undang-Undang Dasar 1945. 
3) Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. 
4) Rasa persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
5) Wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan ketahanan nasional. 

b. Mengantisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme 

Langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap 

1) Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, seperti semangat mencintai produk dalam negeri. 
2) Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya. 
3) Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. 
4) Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan, dan menegakkan hukum dalam arti sebenarnya dan seadil-adilnya. 

c. Memupuk Nasionalisme di Tengah-Tengah Gelombang Pengaruh Globalisasi 

1) Memiliki rasa cinta pada tanah air. 
2) Bangga menjadi bagian dari bangsa dan masyarakat Indonesia. 
3) Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. 

2) Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia 

a. Meningkatkan kemampuan diri 
b. Mengembangkan motivasi kewirausahaan 
c. Meningkatkan kepedulian sosial 




1 komentar: